Tuesday, May 26, 2009

Jusuf Kalla


Nama:
Jusuf Kalla

Tempat & tgl. lahir:
Watampone (Makassar), 15 Mei 1942

Pendidikan:
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967)
The European Institute of Business Administration, Prancis (1977)

Pekerjaan:
Direktur Utama NV Hadji Kalla dan PT Bumi Karsa (1968 - 2001)
Komisaris Utama PT Bukaka Teknik Utama (1988 - 2001)
Komisaris Utama PT Bukaka Singtel International (1995 - 2001)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Abdurrahman Wahid (1999 - 2000)
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat di era Presiden Megawati (Agustus 2001 - April 2004)
Wakil Presiden RI (2004 - sekarang)

Organisasi:
Dewan Penasihat ISEI Pusat (2000 - sekarang)
Ketua Harian Yayasan Islamic Center Al-Markaz (1994 - sekarang)
Ketua Ikatan Keluarga Alumni UNHAS (1992 - sekarang)


Wakil Presiden SBY ini saat ini mencalonkan diri menjadi Presiden RI setelah sebelumnya dia "tidak diterima" oleh SBY sebagai calon Wakil Presiden untuk periode ke 2, Yusuf Kalla tidak diinginkan oleh SBY karena menurut beberapa pengamat, JK adalah orang yang "nakal" kepada Amerika sementara SBY pun di ramalkan ingin punya wakil yang sama dengan dia (tunduk kepada Amerika). menjelang RAPIMNAS Golkar SBY pun belum membuat keputusan dan itu menurut partai golkar, demokrat telah mempermainkan dan mendikte golkar. SBY tidak ingin JK tapi mau Golkarnya. Golkar yang notabene partai besar kemudian memutuskan komunikasi politik dengan Demokrat menjelang rapimnas Golkar beberapa waktu lalu dan dalam rapimnas diusung lah JK sebagai Presiden RI dan rapimnas pun memberikan mandat sepenuhnya kepada JK untuk melakukan komunikasi politik dengan partai lain diluar Demokrat.

Dan saat ini JK resmi berpasangan dengan wiranto untuk bertarung di pilpres 2009, Wiranto merupakan pendiri partai Hanura. Dengan mengusung jargon "lebih cepat lebih baik" JK ingin menunjukkan bahwa selama ini di Pemerintahan dia lebih cepat ketimbang SBY dan tentunya lebih baik juga. JK sering mengucapkan bahwa Ia sering menjadi bemper kebijakan Pemerintah dan sebenarnya banyak kebijakan berasal dari idenya.


Lalu apa kata Anda???

Sumber Gambar : tokohindonesia.com

Monday, May 4, 2009

Soeharto Part I



Pria yang satu ini lahir dari seorang wanita yang bernama Sukirah pada tanggal 8 Juni 1921 di rumah orang tuanya yang sederhana, di desa Kemusuk, dusun terpencil di daerah Argomulyo, Godean, sebelah barat kota Yogyakarta.


Ayahnya bernama Kertosudiro adalah ulu-ulu, petugas desa pengatur air yang bertani diatas tanah lungguh, tanah jabatan selama beliau memikul tugasnya itu. Beliau yang memberi nama Soeharto.


Dari istri yang pertama Kertosudiro mempunyai dua anak, sebagai duda Kertosudiro kemudian menikahi ibu Soeharto yang menjadikan Soeharto sebagai anak ketiga dari pernikahan tersebut, tetapi saat Soeharto lahir dari buah cinta pasangan tersebut, Kertosudiro dan Sukirah pun bercerai karena tidak serasi. “papar Soeharto”.


Beberapa tahun kemudian Ibu Sukirah pun menikah lagi dengan seseorang yang bernama Atmopawiro dan pernikahan tersebut mendapatkan empat orang anak sementara Kertosudiro pun menikah lagi dan mendapatkan empat anak juga.


Pada Oktober 1974 di sebuah majalah ada yang menulis bahwa Soeharto adalah keturunan ningrat maka Soeharto lantas menyuruh Dipo (G. Dwipayana) membantah tulisan tersebut dan bantahan tersebut harus di muat di majalah dan surat kabar harian yang terbit di Jakarta. Tetapi sepertinya itu dirasakan tidak cukup bagi Soeharto, maka selang sehari Soeharto pun memerintahkan para wartawan berkumpul di Bina Graha, di kamar kerja nya.


Soeharto ingin secara pribadi menjelaskan silsilah keluarganya, di depan wartawan dalam dan luar negeri beliau membeberkan bahwa dia bukan keturunan ningrat. “Saya adalah keturunan Bapak Kertosudiro atau Kertorejo, ulu-ulu yang secara pribadi tidak mempunyai sawah sejengkal pun. Saya berterus terang, di dalam menghadapi kehidupan sewaktu saya kecil, saya mengalami banyak penderitaan yang mungkin tidak dialami oleh orang lain. “papar Soeharto”


Beliau mengatakan bahwa tulisan-tulisan yang tidak benar mengenai silsilahnya mungkin bisa ditafsirkan yang tidak-tidak atau mungkin bisa memberikan bahan-bahan yang bukan hanya membuat nya rugi tapi juga keluarga dan leluhur-leluhur beliau dan mungkin juga sampai pada bangsa dan Negara Indonesia. Dalam bahasa jawa ada pepatah “sadumuk bathuk, sanyari bumi” sekalipun hanya di dumuk, tapi batuknya, berarti mengenai harga diri keluara dan pribadinya.

Sumber : Soeharto, Pikiran,Ucapan dan Tindakan Saya
Sumber Foto : rumametmet.com/?m=20080205